Tuesday, February 4, 2020

Praktik "Teori Konspirasi" Mulai Ngetren Diperbincangkan di Warung Kopi



Meminjam lagunya "Peterpen" Ada Apa dengan Teori Konspirasi. Sebuah teori yang tidak asing terdengar di telinga. Namun belakangan mulai ngetren mencuat ke permukaan. Bahkan mendengar namanya saja terkesan menantang untuk mencari tahu seperti apa dan siapa aktor-aktornya. Sebab melihat arti dasarnya konspirasi adalah komplotan dan persekongkolan. Sementara pelakunya bermain dibalik layar. Bahkan dalam definisi globalnya bahwa teori konspirasi adalah teori-teori yang berusaha menjelaskan bahwa penyebab tertinggi dari satu atau serangkaian peristiwa, baik peristiwa politik, sosial, atau sejarah adalah suatu rahasia, dan seringkali memperdaya, direncanakan diam-diam oleh sekelompok rahasia orang-orang atau organisasi yang sangat berkuasa atau berpengaruh. Banyak teori konspirasi yang mengklaim bahwa peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah telah didominasi oleh para konspirator belakang layar yang memanipulasi kejadian-kejadian politik. Dengan kata lain menjadikan sesuatu sebagai alternatif demi mencapai tujuan yang telah dirancang.

Dalam artian, teori ini lebih didentik dengan serangkaian rencana jahat yang melibatkan sejumlah orang yang bermain dibalik layar. Belakangan teori ini marak diperbincangkan. Semenjak mewabahnya virus corona di Negeri China. Banyak warganet di dunia maya berspekulasi dan mengait-ngaitkan virus corona itu dengan hewan kelelawar yang videonya viral di sosial media. Entah, faktanya seperti apa, sebab sejauh ini belum ada kebenaran yang pasti.

Bila mengacu pada arti dasarnya, teori konspirasi ini memang terkesan mengerikan, sebab merencanakan sesuatu yang bukan tempatnya. Sehingga wajar bila teori ini seringkali dilabelkan pada praktik negatif lainnya.

Bahkan dalam perkembangannya, yang sering terjadi di lingkungan sekitar, istilah teori konspirasi ini santer menyeruak pada praktek-praktek untuk memuluskan sesuatu. Tarulah misalkan untuk menempatkan posisi seseorang untuk meraih sebuah jabatan penting di sebuah instansi tertentu. Hal semacam itu, terkesan bukan hal tabu, tetapi seringkali terdengar nyaring di telinga walau dalam prosesnya tidak nampak di depan mata. Karena teori ini pengaplikasiannya di belakang layar.

Sehingga dengan teori ini, sejumlah orang terkadang dibuat kaget bahkan bisa saja jantungan. Sebab sesuatu yang diprediksi mustahil terjadi. Tetapi akibat teori ini semuanya bisa mungkin terjadi.

Jadi, jangan heran bila hasil dari praktek konspirasi itu mengecewakan. Karena memang dalam prosesnya di luar nalar. Yang penting misi dan kepentingannya terwujud, tidak perduli berdampak buruk bagi yang lainnya.

Kondisi semacam ini, sepintas membikin akal sehat jadi frustasi. Sebab untuk menjadi orang penting yang sesuai dengan dedikasinya, tidak cukup hanya bermodalkan kapasitas, intelektual,q profesionalitas lainnya, melainkan juga butuh praktek konspirasi untuk bisa berkontribusi dengan menduduki posisi strategis tersebut. Wallahu'alam Bissoweb..

Penulis, pecinta kopi hitam.

No comments:

Post a Comment