Wednesday, August 14, 2019

Kemerdekaan Bukan Sekedar Euforia!


Seringkali dijumpai di berbagai tempat, beragam kegiatan momentum Hari Kemerdekan Republik Indonesia. Baik kegiatan yang bersifat perlombaan, maupun segudang kegiatan lainnya. Yang terkadang jauh dari substansi cita-cita kemerdekaan itu sendiri. Justru yang nampak hanya terkesan euforia tahunan. Mestinya HUT RI itu, dimaknai dengan kegiatan yang lebih membangun dan menyeluruh dengan mengedepankan nilai dan prestasi, utamanya yang menyangkut pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

Sebab, tantangan para generasi di zaman milenial ini sangat kompeleks, perlu pembekalan dan persiapan secara matang, untuk bisa bersaing dengan negara lain. Para generasi dituntut memiliki wawasan luas dan menyeluruh. Sehingga tidak mudah terperangkat oleh tipu muslihat negara yang sudah maju.

Yang salah satunya, bagaimana desain dari sejumlah kegiatan momentum kemerdakaan itu, lebih berkualitas yang berdampak pada aspek keilmuan maupun pengetahuan para generasi bangsa ini kedepan.

Sangat disayangkan bila generasi milenial ini, secara keilmuan dan pengetahuannya masih saja berkutat di skala lokal, tak uabahnya coppy paste dari generasi sebelumnya. Seharusnya generasi milenial sudah go international. Membuktikan capaian prestasi kepada dunia, bahwa generasi bangsa Indonesia juga mampu bersaing menjadi pelaku dari perkembangan pengetahuan itu sendiri.

Oleh karena itu, perlu membuang jauh-jauh budaya "Latah" menjadi pengagum dan penonton budaya luar, tanpa melihat potensi yang ada, di mana bila dikembangkan dengan sungguh-sunggug jauh lebih sempurna dari budaya luar yang sifatnya pragmatis belaka.

Bahkan, yang lebih menyedihkan lagi, bagi hemat penulis, di saat negara luar sudah bicara penemuan terbaru, di negeri ini masih sibuk mengurusi angka buta huruf, kemiskinan, kesenjangan sosial dan persoalan bagi-bagi kursi jabatan dan semacamnya. Justru dengan keterbelakangan itu, semakin dibuat ketergantungan oleh negara luar, dengan segala tampilan pengetahuannya. Masyarakat kita ini "Terkesan semakin dibodohi,". Berhubung SDM yang ada tidak mampu mengimbangi mereka. Sehingga harus pasrah pada nasib di bawah tekanan kapitalisme global.

Semoga di momentum HUT RI ke 74, bangsa ini jauh lebih peka, dalam memaknai Hari Kemerdekan. Tentunya dengan pola pikir yang jauh lebih maju dan lebih berkualitas lagi dalam membangun SDM yang siap bersaing dengan dunia international di masa-masa yang akan datang. Semoga!

Penulis, pecinta kopi hitam, tinggal di Bluto Sumenep, 14 Agustus 2019.

No comments:

Post a Comment