Tuesday, August 6, 2019

Selamat Jalan Mbah Moen, Sosok Penginspirasi dalam Pemersatu Bangsa


Mendengar kabar KH. Maimoen Zubair atau yang dikenal Mbah Moen telah tutup usia di usianya yang ke 90, pada Selasa 6 Agustus 2019. Hati ini sontak terkejut seolah tidak percaya, bahwa telah kehilangan sosok Ulama kharismatik di negeri ini yang telah dipanggil oleh yang Maha Kuasa.

Meski Saya belum pernah ketemu langsung, tetapi saya seringkali menonton ceramah-ceramah beliau di youtube. Saya sangat mengagumi beliau, sebab bila mendengar petuahnya sangat menyejukkan, bermakna dan kaya akan sejarah. Wawasan beliau tentang keislaman dan keindonesiaan sangat luas.
Beliau sangat gigih menanamkan rasa cintanya pada negeri ini. Bahkan beliau salah satu sosok menjadi ikon pemersatu bangsa yang sempat terbelah di momentum Pilpres, kemarin.
Bagi penulis, sosok beliau sangat menginspirasi, termasuk mengajari bagaimana cara merawat dan menjaga keutuhan NKRI. yang menarik seringkali beliau menjabarkan tentang keajaiban negeri ini. Bahkan, entah yang ke berapa kalinya, saya mendengarkan ulasan Mbah Moen, tentang keajaiban negeri ini, termasuk mengenai Hari Proklamasi Kemerdekan 17 Agustus 1945, dikaitkan dengan sejumlah peristiwa Nabi Muhammad SAW.

Sehingga beliau menyebutkan angka 17/8/1945 itu merupakan angka ajaib. Sebab kata beliau Rosulullah sendiri juga tidak bisa dipisahkan dari angka 17 tersebut. Seperti peristiwa turunnya Alquran atau yang dikenal Nuzulul quran yang juga jatuh pada 17 Ramadan yang bertepatan juga dengan bulan Agustus, bahkan kata beliau pindahnya Nur Muhammad SAW, ke Rahim Siti Aminah Ibu Kandung Rosulullah, juga bertepatan dengan 17 Agustus. Kemudian solat setiap hari yang jumlahnya juga 17 rokaat. Jadi, angka 17/8/1945 itu termasuk angka yang aneh. Dan yang lebih aneh lagi bagi penulis saat beliau wafat pada bulan Agustus juga, bulan yang seringkali beliau sebutkan dalam ceramah-ceramahnya. Untuk lebih jelasnya pembahasan beliau mengenai keajaiban negeri ini bisa ditonton ceramah beliau saat Haul Almarfurlah Gus Dur di youtube. Beliau sangat gambalang menjelaskan, termasuk menjelaskan filosofi mengenai Burung Garuda dimana sayap kanan dan kirinya masing-masimg berjumlah 17.

Jadi, menurut beliau Negeri Indonesia ini termasuk negeri yang paling aneh di dunia ini. Di samping ummat muslimnya terbilang terbesar di dunia, juga pluralis di tengah kehidupan yang beragam mulai dari sabang hingga merauke.

Mbah Moen adalah sosok panutan yang perlu diteladani oleh para generasi masa depan bangsa ini. Meski di usianya yang sudah sepuh, beliau tetap antusias keliling ke sejumlah daerah di negeri ini, dengan getol terus menanamkan nilai-nilai keislaman dan keindonesian yang tercermin dalam Ideologi Pancasila Sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Semoga perjuangan beliau mendapatkan balasan yang setimpal, sehingga ditempatkan di tempat yang layak di sisi Allah SWT, serta wafat dalam keadaan khusnul khotimah, Amin.

Penulis, pecinta kopi hitam, tinggal di bluto, 7 agustus 2019.

No comments:

Post a Comment