Friday, July 26, 2019

Ada Apalagi dengan Pansel OPD Sumenep?


Sejumlah mahasiswa saat berdemo di Kantor Pemkab Sumenep, terkait lelang jabatan 9 OPD, beberapa waktu lalu.

SUMENEP: Siang ini, Jumat (26/07/19) penulis sepulang dari solat jumat, merebahkan diri di ruangan tamu Kantor KJS, di Perumnas Regensi 04 Kolor, Sumenep.

Sambil membuka Hp dan menghidupkan data seluler, tiba-tiba 'dangdingdung' suara pesan yang masuk di sejumlah group yang ada di ponsel saya.

Karena penasaran saya buka satu persatu isi pesan yang masuk di group itu. Dan ternyata isinya rata-rata link berita yang di shere oleh teman-teman. Kemudian saya melihat dari link itu, beritanya sama-sama terkait Pansel OPD di lingkungan pemkab Sumenep.

Saya semakin penasaran, dan menuntaskan membaca berita-berita itu. Usai membaca saya bertanya-tanya sendiri, ada apalagi dengan proses lelang jabatan sembilan OPD di Sumenep ini. Sebab sebelumnya belung hilang dari ingatan saya, sejumlah mahasiswa pernah mendatangi Kantor Pemkab Sumenep, berunjuk rasa, karena mencium aroma "main mata" dalam proses lelang jabatan tersebut.

Nah, saat ini muncul lagi persoalan lain, bahwa di tubuh Pansel diduga ada yang menjadi pengurus Parpol, (Baca:Koranmadura,26/07/2019) Entah, seperti apa kebenarannya?

Kalau misalkan benar adanya yang bersangkutan menjadi salah satu pengurus Parpol, maka wajar bila mendapatkan protes sejumlah pihak, karena telah dinilai melanggar ketentuan yang berlaku,(Penamadura,26/07/19)

Lantas Penulis bertanya-tanya dalam hatinya, masak iya pihak-pihak yang terlibat dalam perekrutan Pansel OPD di lingkungan Pemkab Sumenep, tidak tahu aturan itu. Atau memang sudah tahu, tapi pura-pura tidak tahu, karena mungkin beranggapan tidak akan ada yang mempersoalkan di kemudian hari.

Lalu, bila faktanya sudah tersiar ke publik, bagaimana status legalitasnya selaku Panitia Penting dalam proses lelang 9 OPD di Lingkungan Pemkab Sumenep. Apakah yang dimaksud harus dibatalkan dari keanggotaannya, sehingga harus merekrut lagi. Atau dibiarkan saja mengalir tanpa memperdulikan protes publik. Lantas siapakah sih yang akan bertanggung jawab dalam persoalan ini. Maaf tulisan ini belum selesai, terpaksa saya hentikan sampai disini. Biarkan publik yang mencari jawabannya sendiri. Wallahu'alam Bissoweb.

Penulis, pecinta kopi hitam, tinggal di Bluto.

No comments:

Post a Comment